Blog Archives

Siapa Setir Fans Klub? ABG Labil atau Para Om dan Tante?

Original article by James Turnbull at The Grand Narrative
Indonesian translation by Geraldi A. Bhaskara

Tinggal bersama orang tua atau keluarga memaksa orang-orang muda Korea untuk menutup rapat-rapat aktivitas seksual mereka. Bukanlah suatu hal yang mengherankan karena masyarakat Korea menabukan ekspresi seksual di luar pernikahan. Keterbatasan ekspresi seksual, khususnya bagi perempuan, menjadi sasaran empuk media sebagai objek parodi, syukur-syukur mereka lolos dari jerat sensor atau larangan tayang. Dan bagaimana dengan remaja? Dapat dikatakan di luar dugaan, walaupun sudah banyak sekali bukti mengenai aktivitas seksual remaja masa kini.

Yang tidak terkatakan bukan berarti tidak ada. Sementara umumnya orang Korea siap menerima rangsangan alamiah dari – katakanlah – pakaian seksi dan tarian dari seorang penyanyi solo wanita berusia 20 tahun, kebanyakan dari mereka akan menolak penampilan seksi tersebut apabila sang penyanyi baru berusia 16 tahun.

Jangan salah tafsir. Di luar masalah umur, saya berpikir bahwa secara alami rasa ketertarikan secara seksual akan lebih sempurna apabila fisik lawan jenis telah berkembang dengan sempurna (mengenai masalah penampilan, itu urusan lain). Beberapa norma sosial malah menentang ketertarikan pria paruh baya mengungkapkan kegemaran mereka akan grup remaja putri seperti Girls’ Generation atau Wonder Girls dan berusaha menyangkal unsur-unsur sensualitas yang diusung oleh kedua grup tersebut atau grup remaja putri lainnya.

continue reading

Pria Sebagai Objek dan Standard Ganda

Original article by James Turnbull at The Grand Narrative
Indonesian translation by Geraldi A. Bhaskara

Apa reaksi Anda apabila gambar ini mendadak muncul di layar televisi Anda?

Saya pribadi berpikir bahwa perut kotak-kotak bukanlah analogi yang tepat dan terbaik untuk airbag. Kesalahan saya adalah: pengiklan memang tidak menganalogikan bahwa airbag adalah perut kotak-kotak. Malahan mereka bermaksud untuk menunjukkan berapa jumlah airbag yang tepat sesuai dengan voice over dalam iklan tersebut sesuai dengan spesifikasi mobil yang berbeda.

Nah, bagaimana dengan analogi airbag yang lain, seperti di iklan Mercedes Benz di tahun 2006?

Sebagai informasi, beberapa komentar di awal posting menunjukkan mereka agak sedikit bermasalah dengan gambar payudara tersebut, di mana tidak ada satupun komentar di blog asli (bukan terjemahan) yang mengusik tentang perut sixpack itu. Sebelum saya lupa, iklan tersebut adalah iklan Korea yang tayang tahun lalu.

Namun saya yakin bahwa memang berkembang apa yang dinamakan dengan double standard, jadi tujuan artikel ini tidak hanya ingin meminta perhatian Anda akan standard ganda tersebut, bukan pula untuk membandingkan kedua iklan yang sebenarnya menarik itu. Apabila kita kombinasikan dengan perkembangan media Korea dewasa ini, saya memperoleh kombinasi unik mengenai standard ganda di Korea.

Biarkan saya menjelaskan.

continue reading